aku lihat burung-burung itu bergentayang
di awangan apabila senja.
tetapi manusia pula sebok menyongsong
senja dengan derai gelak tawa,
mengumbar rasa untuk berpesta.
Aku juga manusia, jadi aku terasa. Jangan sampai binatang yang tidak berakal itu lebih nampak seperti berakal daripada kita yang manusia. Ingat, kita jauh lebih sempurna dibanding mereka.
Aku juga manusia, jadi aku terasa. Jangan sampai binatang yang tidak berakal itu lebih nampak seperti berakal daripada kita yang manusia. Ingat, kita jauh lebih sempurna dibanding mereka.
ReplyDeletei wish i can write liddis.
ReplyDeleteterima kasih utk nasihat itu. jelas sudah binatang yang binatang itu lebih ngerti. manusia? heh. makin alpa, seronok katanya.
ReplyDelete20 dis 2012 baru kiamat
ReplyDelete*monolog kaum mayan
apa ada dengan senja
ReplyDeletesekadar pintu untuk ke dunia malamnya
itu prosa sebelum noktah dalam kepala manusia.